Dari pojok nusantara untuk Indonesia

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Diduga Akibat Buruknya Pola Penanganan, Pasien RSUD di Lembata Meninggal Dunia

Pada tanggal 5 Maret, pukul 10 pagi, dilakukan USG terakhir dan dokter mengatakan bahwa kondisi jantung bayi melemah, sehingga harus dilakukan operasi," ungkap JB. Ia melanjutkan, pada pukul 14.00 siang, operasi SC pun dilakukan.

Paul Matarau
Minggu, 09 Maret 2025 | 18:09:58 WIB
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba

Lembata – Seorang ibu paruh baya asal Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Regina Wetan (31), meninggal dunia setelah menjalani operasi SC di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba pada Rabu, 5 Maret 2025. Pihak keluarga menduga adanya kelalaian dalam prosedur yang dijalankan oleh pihak rumah sakit.

Adik kandung korban, JB (19), saat ditemui media ini di kediamannya pada Sabtu (8/3), mengungkapkan bahwa pasca operasi, kondisi kakaknya sempat baik-baik saja. "Pasca operasi, kakak baik-baik saja bahkan sempat main handphone, lalu meminta saya untuk memotret anaknya," ujar JB.

JB menceritakan kronologi sebelum kakaknya meninggal dunia. Pada tanggal 3 Maret 2025, mereka datang dari Puskesmas Waipukang menuju RSUD Lewoleba dan langsung menjalani USG. Pihak rumah sakit meminta mereka untuk tetap tinggal di rumah sakit untuk pemantauan lebih lanjut. Pada 4 Maret 2025, dokter kembali memeriksa dan masih meminta mereka tinggal di RSUD Lewoleba.

"Pada tanggal 5 Maret, pukul 10 pagi, dilakukan USG terakhir dan dokter mengatakan bahwa kondisi jantung bayi melemah, sehingga harus dilakukan operasi," ungkap JB. Ia melanjutkan, pada pukul 14.00 siang, operasi SC pun dilakukan.

Setelah operasi, sekitar pukul 21.00 malam, kondisi Regina masih segar dan baik-baik saja. "Sekitar pukul 22 malam, ada petugas datang menyuntikkan obat melalui selang infus di tangan kakak saya. Kakak sempat bertanya kepada petugas tersebut tentang obat yang disuntikkan karena merasa mual-mual, namun petugas tidak memberikan penjelasan," terang JB.

JB mengungkapkan, setelah itu kakaknya sempat menarik-narik tangan petugas hingga akhirnya muntah darah. Karena panik, petugas tersebut meminta bantuan dari petugas lainnya dan dokter pun datang ke ruangan Regina.

"Setelah beberapa waktu dilakukan penanganan, sekitar pukul 23 malam pada 5 Maret 2025, kakak saya dinyatakan meninggal dunia," ujar JB sambil menahan tangis.

Dokter yang menangani Regina mengatakan bahwa penyebab kematian korban adalah serangan jantung. Namun, keluarga membantah hal tersebut, karena Regina tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung.

Salah seorang keluarga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pihak keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. "Kami keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini, kami ingin ada klarifikasi dari rumah sakit sebagai bentuk tanggung jawab atas kejadian ini," ujarnya.

Pihak keluarga menuntut agar pihak RSUD Lewoleba memberikan penjelasan dan klarifikasi secepatnya mengenai kejadian tersebut. "Jika tidak ada klarifikasi, kami akan membawa masalah ini ke pihak yang lebih tinggi. Kami juga meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata segera memeriksa pihak yang menangani pasien saat itu," tegas keluarga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Lewoleba belum memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.


Bagikan

Berita Terkini

Kelangkaan BBM Kembali Terjadi, LBH SIKAP Desak Pemda untuk Tindak Lanjut

LBH SIKAP sarankan Pemda Lembata kawal proses distribusi kuota BBM bersubsidi Masyarakat Lembata dari Pertamina Maumere

| Selasa, 18 Maret 2025
Beri Perlindungan Bagi Pekerja Migran, Delegasi Besar NTT Sambangi KP2MI

Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk melakukan dialog guna mencari solusi komprehensif dan berkelanjutan atas pe

| Selasa, 18 Maret 2025
Material Longsor Tutupi Akses Jalan, Wabup Lembata Tinjau Lokasi Bencana

Di Tapolangu, pengerjaan sedang berlangsung, sementara di Bakan alat berat sudah siap beroperasi. Sementara itu, untuk D

| Senin, 17 Maret 2025
Mulai Selasa Pemberlakuan Larangan bagi Penunggak Pajak Kendaraan Membeli BBM di SPBU

Mulai Senin, kami akan melakukan sosialisasi, dan pada hari Selasa, kami akan langsung menindaklanjuti dengan penertiban

| Minggu, 16 Maret 2025
Ada Apa? Kadis Kesehatan Lembata Mengundurkan Diri

Beliau mengundurkan diri karena alasan kesehatan”, ungkap Sekda Tapobali.

| Rabu, 05 Maret 2025
Jeritan Hati Ibu Hamil di Lembata Tuk Kemenkes

Bupati Kanisius Tuaq mengungkapkan "jeritan hati" para ibu hamil dan bayi balita di Lembata. Sebagai kabupaten satu pula

| Minggu, 16 Maret 2025
Anggota DPRD Jadi Ketua Komisariat Pemuda Katolik Lembata

Pemuda Katolik tidak hanya mengabdi kepada gereja, tetapi juga berjuang dalam usaha memerdekakan bangsa Indonesia.

| Sabtu, 15 Maret 2025
Sidak BBM Subsidi Pemda Temukan Banyak Pelanggaran, Pelaku Akan Ditindak Tegas

Ini jelas pelanggaran. BBM subsidi adalah hak masyarakat yang harus dijaga dan disalurkan sesuai ketentuan. Jika masih d

| Sabtu, 15 Maret 2025
Bantai Persab Belu 2 : 0, Persabata Gas 16 Besar di Liga ETMC

Sebuah tendangan keras dari Enura Hamsi berhasil merobek gawang Persab Belu, membawa Persebata Lembata unggul 1-0.

| Jumat, 14 Maret 2025
Kabar Gembira Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Operasi Beras Murah Hadir di Lembata

Selain beras, Bupati juga menyatakan rencananya untuk berkoordinasi dengan Bulog untuk menyediakan kebutuhan pokok lainn

| Jumat, 14 Maret 2025
Indeks Berita

Poling

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2025 PojokNesia
Allright Reserved
CONTACT US Lewoleba
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281353967028
POJOKNESIA
Viewers Now: 1