Lembata, Pojoknesia.com - Pemerintah Kabupaten Lembata terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian sebagai penopang utama ekonomi daerah. Komitmen tersebut kembali ditegaskan melalui kunjungan kerja Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, S.P, di wilayah Kecamatan Buyasuri dan Omesuri selama dua hari, 5–6 Desember 2025.
Kunjungan kerja ini difokuskan pada peninjauan langsung pengembangan komoditas hortikultura dan jagung industri yang saat ini digarap sebagai program prioritas pemerintah daerah. Dalam agenda tersebut, Bupati didampingi jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, antara lain Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas PUPR, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PMD, serta para camat dari Kecamatan Buyasuri dan Omesuri.
Kehadiran lintas-OPD ini bertujuan memastikan koordinasi program berjalan terpadu, mulai dari penyediaan fasilitas, penguatan infrastruktur, hingga pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat tani.
Tinjau Klaster Jagung Industri di Desa Panama
Kegiatan hari pertama, Jumat (5/12/2025), diawali dengan peninjauan di Desa Panama, yang diproyeksikan sebagai klaster strategis pengembangan jagung industri seluas 10 hektar. Dalam dialog bersama kelompok tani, Bupati Tuaq menekankan bahwa ekspansi lahan harus disesuaikan dengan kondisi debit air.
Ia menginstruksikan penambahan dan perbaikan saluran irigasi, pembersihan sedimen, serta pembangunan konstruksi pengairan yang sesuai karakteristik lahan agar produktivitas dapat optimal.
Bupati juga menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap kebutuhan dasar pengolahan lahan, mulai dari pembukaan kebun, pembajakan, penanaman manual, hingga penyediaan pupuk dan sarana produksi. Dengan pengelolaan lahan yang baik, ia menargetkan pola tanam dapat dilakukan hingga tiga kali dalam setahun.
Dalam arahannya kepada Kelompok Tani Taqmalan yang beranggotakan 20 orang (13 laki-laki dan 7 perempuan), Bupati menekankan pentingnya membangun ekosistem produksi yang terintegrasi.
“Kita harus punya pabrik pakan sendiri. Tahun 2027, kebutuhan pakan tidak boleh lagi menjadi masalah. Semua harus didukung teknologi dan pembagian tugas yang jelas,” tegas Bupati.
Ia juga meminta Dinas PUPR memastikan pemanfaatan air berjalan optimal sehingga seluruh lahan produktif dapat digarap secara maksimal. Untuk mendukung kelancaran musim tanam, pemerintah daerah akan menertibkan ternak dengan menempatkan personel Satpol PP di titik-titik lahan pertanian.
Pengembangan Klaster Perbenihan di Desa Bean
Selanjutnya, Bupati meninjau pengembangan klaster perbenihan jagung di Desa Bean yang ditetapkan seluas 10 hektar. Dalam kesempatan tersebut, Bupati menegaskan seluruh hewan ternak wajib dikandangkan selama musim tanam guna mencegah kerusakan lahan.
Ia meminta kepala desa dan pimpinan OPD terkait untuk menyampaikan laporan kondisi terkini serta memastikan target tanam akhir Desember 2025 dapat tercapai sesuai rencana.
Usai meninjau lahan, Bupati Lembata melanjutkan agenda dengan berjalan kaki menyusuri saluran air dan bendungan desa. Peninjauan langsung ini dilakukan untuk memastikan debit air yang mengalir ke lahan pertanian serta mengecek secara detail kerusakan pada bendungan dan saluran distribusi air.
Langkah tersebut dinilai penting guna memastikan infrastruktur pengairan berfungsi optimal demi menjamin keberlanjutan produktivitas pertanian masyarakat.
Selain pengembangan benih, Bupati menilai Desa Bean memiliki potensi besar untuk penguatan infrastruktur pendukung yang dapat berkembang secara mandiri seiring meningkatnya produksi pertanian.
Diskusi Lapangan dan Konsolidasi Program
Pada malam hari, rombongan melakukan istirahat sekaligus kemah singkat di Pantai Anger Laleng, Desa Mahal II. Kegiatan ini dirangkai dengan diskusi lapangan terkait peninjauan lanjutan klaster jagung perbenihan di Desa Bean, survei lahan industri di wilayah Panama, serta penyusunan langkah percepatan yang akan diambil oleh OPD teknis.
Dalam diskusi tersebut, Bupati mendengarkan langsung pemaparan kepala desa, penyuluh pertanian, dan kelompok tani mengenai kesiapan lahan, kebutuhan air, serta rancangan produksi benih yang ditargetkan menjadi salah satu sentra perbenihan jagung terbesar di Kabupaten Lembata.
Kunjungan hari kedua di wilayah Omesuri dan Buyasuri diisi dengan evaluasi lapangan serta konsolidasi lintas-OPD untuk menyusun rencana kerja terpadu. Bupati menekankan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memastikan kesiapan akses jalan tani, mobilisasi benih, dan jalur distribusi hasil pertanian berjalan secara simultan.
“Pemerintah tetap memperhatikan rakyatnya. Kita bekerja bersama kepala desa, camat, penyuluh, dan semua pihak agar hasil tani meningkat dan masyarakat mendapat manfaat langsung,” ujar Bupati. ****