Kupang – Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi momentum penting bagi Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, untuk menyampaikan permasalahan kesehatan di daerahnya.
Dalam dialog bersama seluruh kepala daerah se-Provinsi NTT di Aula Fernandes, Kantor Gubernur NTT, Kupang, pada Sabtu (15/3), Bupati Kanisius Tuaq mendapat kesempatan pertama untuk berbicara dan tak menyia-nyiakannya.
Bupati Kanisius Tuaq mengungkapkan "jeritan hati" para ibu hamil dan bayi balita di Lembata. Sebagai kabupaten satu pulau, akses layanan kesehatan menjadi tantangan besar. Ia menjelaskan bahwa ibu hamil di desa-desa sering kali merasa takut melahirkan di desa mereka karena keterbatasan fasilitas kesehatan.
Sementara itu, rujukan ke luar daerah menjadi kendala besar karena terbatasnya transportasi dan biaya yang sangat tinggi. Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai di Lembata juga masih belum lengkap.
"Kesulitan rujukan bagi ibu hamil dan bayi balita di Lembata menjadi problem serius yang harus segera diatasi," ungkap Bupati Kanisius Tuaq. Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini dan segera mencari solusi.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah rujukan.
"Kita ingin menghindari rujukan karena biayanya sangat besar. Kita akan berupaya agar layanan kesehatan yang memadai dapat diakses di daerah sendiri," tegas Menteri Kesehatan.
Pernyataan Menteri Kesehatan ini memberikan secercah harapan bagi masyarakat Lembata. Permasalahan akses layanan kesehatan, khususnya bagi ibu hamil dan bayi balita, kini menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Ke depan, diharapkan akan ada solusi konkret untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Lembata dan daerah-daerah kepulauan lainnya di Indonesia.
Kunjungan kerja Menteri Kesehatan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Sehat. ***