Kupang - Kapal kargo MV. Kuala Mas dengan GT 6007 yang berlayar dari Makassar menuju Pelabuhan Tenau Kupang, tenggelam di perairan Teluk Kupang pada Sabtu pagi, 21 Desember 2024.
Insiden terjadi setelah kapal mengalami benturan dengan kapal tanker Maritim Khatulistiwa, yang menyebabkan kebocoran dan kemiringan kapal hingga akhirnya karam pada pukul 08.34 WITA.
Beruntung, seluruh 20 awak kapal berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat berkat koordinasi cepat antara Ditpolairud Polda NTT dan Basarnas Kupang.
Evakuasi ini melibatkan sejumlah alutsista, seperti kapal patroli dan RIB (Rigid Inflatable Boat) dari tim gabungan Ditpolairud Polda NTT, termasuk kru kapal polisi Pulau Tereweng XXII-3002, Pomana, dan Adonara.
Komandan Kapal Polisi Pulau Tereweng XXII-3002, yang turut terlibat dalam operasi, menjelaskan bahwa insiden bermula saat MV. Kuala Mas bersiap untuk berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang. Pada pukul 02.36 WITA, kapal terbawa arus dan kemudian bertabrakan dengan kapal tanker yang berada di sekitar lokasi.
Kapten kapal, Pattahuddin (60), segera melaporkan kejadian tersebut kepada Syahbandar dan berusaha mengarahkan kapal ke area dangkal untuk dikandaskan. Namun, upaya tersebut tidak berhasil, dan kapal akhirnya tenggelam sepenuhnya.
Proses evakuasi berjalan lancar, dengan seluruh awak kapal selamat dan segera dibawa ke dermaga Ditpolairud Polda NTT untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain menyelamatkan awak kapal, tim juga mengamankan jalur pelayaran di sekitar lokasi kejadian untuk mencegah gangguan lebih lanjut.
Sebagian besar muatan kapal berupa kontainer tenggelam atau hanyut di sekitar Pelabuhan Bolok hingga Dermaga TNI-AL VII Kupang. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp70 miliar, yang mencakup kerusakan kapal dan tumpahan minyak serta oli yang mencemari perairan.
Ditpolairud Polda NTT, bekerja sama dengan KSOP Kupang dan pengelola kapal PT. Temas Shipping, telah memulai langkah-langkah untuk menangani pencemaran dan melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Hingga saat ini, Ditpolairud Polda NTT terus memantau situasi di lokasi kejadian. Investigasi resmi diharapkan dapat memberikan kejelasan terkait insiden yang telah mengganggu aktivitas pelayaran di wilayah tersebut.