Dari pojok nusantara untuk Indonesia

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Terdampak 'Resesi Seks', Gaya Hidup Pasutri Korsel Berubah

Fakta yang menunjukkan berubahnya gaya hidup pasutri Korsel juga terlihat dari data proporsi keluarga dengan satu anak. Totalnya melampaui 40 persen.

Admin
Minggu, 27 November 2022 | 07:46:04 WIB

Gaya hidup pasangan suami istri Korea Selatan berubah di tengah bayangan resesi seks. Misalnya, Choi Jung-hee, pekerja kantoran yang baru saja menikah, ia enggan memiliki anak.

"Hidupku dan suamiku yang utama," cerita dia, kepada The Guardian, dikutip Minggu (27/11/2022).

Dirinya mengaku sering mendengar pernyataan betapa bahagianya saat memiliki anak. Namun, niat Choi Jung-hee untuk childfree atau tidak memiliki anak tetap lebih tinggi lantaran beban membesarkan juga disebutnya amat besar.

"Kami menginginkan kehidupan yang menyenangkan bersama, dan sementara orang mengatakan memiliki anak dapat memberi kami kebahagiaan, itu juga berarti banyak waktu yang mungkin membuat kami merasa ingin menyerah," lanjut dia.


Gaya Hidup Berubah

Fakta yang menunjukkan berubahnya gaya hidup pasutri Korsel juga terlihat dari data proporsi keluarga dengan satu anak. Totalnya melampaui 40 persen.

Tidak hanya itu, jumlah pernikahan mencetak rekor terendah sepanjang masa merosot hingga di 193 ribu tahun lalu.

"Di negara di mana separuh penduduknya sekarang percaya bahwa pernikahan bukanlah suatu keharusan. Beberapa, terutama wanita, memprioritaskan kebebasan pribadi dan dengan sengaja mengesampingkan pernikahan sama sekali."

Meski begitu, budaya wanita yang diharapkan sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga masih tinggi di Korsel. Hal ini juga didorong oleh kesenjangan upah gender Korsel yang terburuk di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Negara ini berada di peringkat paling bawah dari indeks glass ceiling Economist, yang mengukur di mana perempuan memiliki peluang terbaik dan terburuk untuk mendapatkan perlakuan yang sama di tempat kerja, selama 10 tahun berturut-turut.

 

Jumlah Bayi yang Lahir

Menurut data populasi Statistics Korea di 23 November, jumlah bayi yang baru lahir pada kuartal ketiga (Juli-September) adalah 64.085 anak, turun sebanyak 3,7 persen yakni 2.466 dari tahun ke tahun. Ini adalah level terendah sejak statistik disusun pada tahun 1981.

Jumlah bayi yang lahir dari Januari hingga September sebanyak 192.223, turun 15.582 dari tahun lalu (202.805). Ini adalah pertama kalinya sejak statistik disusun bahwa jumlah bayi yang baru lahir turun di bawah 200.000.

"Jumlah bayi yang lahir telah menurun seiring dengan penurunan populasi wanita dan jumlah pernikahan yang terus menurun," kata Roh Hyung-joon, kepala divisi tren populasi di Statistics Korea.

"Selain itu, angka kelahiran menurun seiring bertambahnya usia melahirkan dan masa subur dipersingkat.


Bagikan

KOMENTAR (0)

Alamat Email anda tidak akan ditampilkan. Wajib diisi untuk kolom *

Berita Terkini

Keuskupan Larantuka Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Rumah Situs 7 Maret 1954

Hibah lahan ini dimaksudkan untuk pembangunan rumah situs yang akan memperingati peristiwa penting dalam sejarah perjuan

| Selasa, 17 Desember 2024
Jaksa Hadirkan 9 Saksi dalam Sidang Lanjutan Kasus Penyiraman Soda Api di Lembata

Akibat penyiraman tersebut korban pun saat masuk ke ruang sidang untuk memberikan keterangan kepada Majelis Hakim haru

| Senin, 16 Desember 2024
Kejari Lembata Raih Penghargaan atas Keberhasilan Penanganan Tindak Pidana Khusus

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan komitmen Kejari Lembata dalam menegakkan hukum

| Kamis, 12 Desember 2024
KJPF Didirikan untuk Mengatasi Kekerasan dan Intimidasi di Dunia Jurnalistik

Banyak jurnalis perempuan yang mengalami kekerasan atau intimidasi selama bertugas, namun sulit untuk mendapatkan dukung

| Rabu, 11 Desember 2024
HUT ke 25 DWP Lembata, Jadilah Pusat Kesempurnaan bagi Suami dan Masyarakat

Dharma Wanita Persatuan harus menjadi pusat kesempurnaan bagi suaminya. Tidak ada suami yang hebat tanpa didampingi seor

| Jumat, 13 Desember 2024
Pemkab Lembata Kembali Salurkan Bantuan Beras untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrim

Bantuan beras ini adalah bagian dari pemanfaatan dana insentif fiskal sebesar 1,6 miliar yang diperoleh berkat penghar

| Jumat, 13 Desember 2024
Peresmian Pembangunan Kantor Terminal Point PELNI Lewoleba, Ini Kata Pj Bupati Lembata

Peresmian tersebut ditandai dengan simbolis yang dilakukan oleh Yohanes Berchmans, didampingi oleh Kepala Pelni Cabang L

| Rabu, 11 Desember 2024
ARLPK Gelar Aksi Tuntut Proses Hukum yang Adil di Kejaksaan Negeri Lembata

Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk ketidakpuasan kami atas proses penanganan perkara yang dilakukan oleh Kejaksaan RI

| Selasa, 10 Desember 2024
Pemerintah Kabupaten Lembata Resmikan Gedung Baru Pegadaian UPC Lewoleba

Pegadaian berdiri untuk memberikan solusi pendanaan kepada masyarakat, termasuk UMKM, dalam memenuhi kebutuhan mendesak

| Senin, 09 Desember 2024
KPU Lembata Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Kabupaten berpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor

| Rabu, 04 Desember 2024
Indeks Berita

Poling

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2024 PojokNesia
Allright Reserved
CONTACT US Lewoleba
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281353967028
POJOKNESIA
Viewers Now: 3