Lembata, Pojoknesia.com - Dari tangan-tangan terampil perempuan Lembata, lahirlah sebuah camilan yang bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan daerah: Jagung Titi Baleo.
Produk unggulan khas Kabupaten Lembata yang diproduksi di rumah produksi sementara, gedung Dekranasda ini, kini memasuki fase baru dalam perjalanan produksinya. Tidak lagi terbatas di pasar tradisional, Jagung Titi Baleo kini tampil lebih modern, higienis, dan eksklusif, siap menembus pasar nasional bahkan internasional.
Langkah besar ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Dekranasda dan Dinas P2PA, serta dijalankan oleh kelompok perempuan tangguh Ina Lembata yang terus berinovasi untuk menghadirkan camilan tradisional dengan kualitas premium.
Dari Desa untuk Dunia: Produksi Kolaboratif Berbasis Pemberdayaan
Ketua Ina Lembata, Sulastri, ketika diwawancarai di rumah produksi menjelaskan bahwa seluruh proses produksi Jagung Titi Baleo merupakan hasil kolaborasi antara 13 desa dari lima kecamatan di Lembata, yakni Buyasuri, Omesuri, Lebatukan, Ile Ape, dan Nagawutung.
“Kami memberdayakan para mama di desa yang selama ini mengolah jagung titi secara tradisional. Jagung mereka kami beli dengan harga 50 ribu per kilo, kami sortir, dan kami olah kembali dengan standar mutu yang tinggi agar cita rasa tetap autentik dan layak bersaing di pasar luas,” ungkap Sulastri.
Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan ekonomi rumah tangga masyarakat desa, tetapi juga menjaga ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi yang menjadi dasar keunggulan Jagung Titi Baleo.
Kualitas Premium, Cita Rasa Autentik
Setiap butir Jagung Titi Baleo dibuat dari jagung pulut asli Lembata yang terkenal dengan rasa manis dan tekstur lembutnya. Jagung dipanggang menggunakan oven bersuhu 100 derajat selama 10 menit, lalu didinginkan secara alami agar tetap gurih dan renyah.
Proses tradisional berpadu dengan teknologi modern ini menjadikan Jagung Titi Baleo memiliki cita rasa yang tak tergantikan. “Kami percaya kualitas adalah kunci utama. Karena itu, semua proses kami lakukan dengan cermat, dari pemilihan bahan, pemanggangan, hingga pengemasan,” ujar Sulastri.
Produk ini dikemas dalam desain modern berukuran 100 gram, dijual dengan harga Rp15.000 per bungkus untuk pasaran NTT, menggunakan kemasan eksklusif yang higienis dan menarik. Tak lama lagi, Ina Lembata akan merilis kemasan 200 gram untuk memenuhi permintaan pasar oleh-oleh dan ritel besar.
Varian Baru, Pasar Semakin Luas
Tidak berhenti di varian original, ke depan Jagung Titi Baleo juga akan mengembangkan varian rasa inovatif, seperti jagung titi campur kacang tanah serta rasa pedas manis khas Nusantara. Inovasi ini diharapkan mampu menarik perhatian generasi muda dan wisatawan yang mencari oleh-oleh khas namun dengan cita rasa modern.
Respon pasar luar daerah pun sangat positif. Permintaan dari berbagai wilayah Indonesia hingga calon distributor mancanegara terus meningkat. Ini menjadi momentum bagi Jagung Titi Baleo untuk memperluas jangkauan, dari Lembata untuk Indonesia, dan dari Indonesia untuk dunia.
Dari Kebanggaan Lokal Menjadi Ikon Global
Pemerintah Kabupaten Lembata terus mendorong produk-produk unggulan seperti Jagung Titi Baleo agar menjadi ikon ekonomi kreatif daerah. Melalui strategi pemasaran yang profesional, Jagung Titi Baleo ke depan akan hadir di berbagai pameran produk unggulan daerah dan platform penjualan digital untuk memperluas pasar dan memperkuat brand lokal Lembata di kancah nasional.
“Kami ingin setiap orang yang mencicipi Jagung Titi Baleo tidak hanya menikmati camilannya, tetapi juga merasakan cerita, perjuangan, dan semangat perempuan-perempuan Lembata di baliknya,” tutur Sulastri penuh bangga.
Kini Anda dapat menikmati Jagung Titi Baleo secara langsung di Lembata atau memesannya melalui jaringan agen resmi Ina Lembata.
Jadikan camilan gurih ini sebagai teman santai, oleh-oleh keluarga, atau hadiah khas Nusantara yang sarat makna. Jagung Titi Baleo, Cita Rasa Tradisi, Kualitas Premium, Dari Lembata untuk Dunia. (Prokompim Lembata) ***