Lembata- Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat memberikan dampak signifikan terhadap kinerja para pegawai di lingkungan pemerintahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Kebijakan ini terutama berimbas pada ketergantungan pemerintah daerah terhadap anggaran yang bersumber dari APBN, sementara pembiayaan mandiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup memprihatinkan.
Menyikapi hal ini, Wakil Bupati (Wabup) Lembata, Haji Muhammad Nasir, S.Sos, memberikan wejangan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lembata pada acara syukuran pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Selasa (4/3/2025).
Wejangan yang disampaikan oleh Wabup Nasir cukup menginspirasi para ASN. Ia menekankan pentingnya untuk tetap bersemangat dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan meskipun menghadapi tantangan besar akibat kebijakan efisiensi anggaran tersebut.
“Ada pesan Natal yang mengatakan 'Kembalilah ke Betlehem', dan ada juga pesan Ramadhan bahwa 10 hari pertama Allah akan menurunkan rahmat dan rahim-Nya kepada kita,” ungkap Wabup Nasir.
Kedua pesan ini, menurut Nasir, memiliki makna yang mendalam. Pesan Natal "Kembalilah ke Betlehem" mengajak kita untuk menjalani hidup dengan kesederhanaan, ketulusan, dan kerendahan hati dalam menjalankan tugas kita sebagai abdi masyarakat dan negara.
Sementara itu, pesan Ramadhan mengingatkan bahwa selama 10 hari pertama di bulan puasa, umat Islam akan memperoleh rahmat dan kasih sayang Tuhan, yang mampu menjadi motivasi untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.
Selain itu, Wabup Nasir juga mengajak seluruh ASN di Lembata untuk bekerja sama dan bergandengan tangan dalam menghadapi masa sulit ini. “Mari kita berkolaborasi. Terkait perbedaan, mari kita hilangkan. Memang banyak persoalan yang akan kita hadapi bersama, terutama terkait kebijakan pemerintah pusat yang mengurangi anggaran kita,” ujar Nasir.
Meskipun dihadapkan pada pemangkasan anggaran, Nasir yakin bahwa semangat moral dan gotong royong antar ASN di Lembata akan tetap terjaga. Ia mengingatkan bahwa membangun Lembata tanpa adanya sekat dan perbedaan adalah kunci untuk kemajuan daerah ini.
Dalam kesempatan itu, Nasir juga menyampaikan sebuah filosofi kinerja yang diibaratkan dengan sebuah kotak yang digembok. Dalam cerita tersebut, dua orang murid tukang servis gembok diberikan kunci untuk membuka kotak yang tergembok.
Murid pertama membuka kotak dan melihat isi kontak dan melaporkan pada gurunya, sementara murid kedua memilih untuk mengamati gembok tanpa membuka kotak. Dan setelah melaporkan pada gurunya bahwa dirinya diajarkan untuk memperbaiki gembok, dan bukan untuk melihat isi dalam kotak.
Melalui cerita ini, Nasir mengajak ASN untuk bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, tanpa melampaui batas yang bukan merupakan kewenangannya.
“Bekerjalah sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, dan lakukanlah dengan penuh integritas,” pungkas Nasir.
Dengan semangat kolaborasi dan pemahaman mendalam tentang tugasnya, ASN di Lembata diharapkan tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun dalam kondisi anggaran yang terbatas.