Larantuka - Rencana Pemerintah Kabupaten Lembata untuk membangun rumah situs 7 Maret 1954 di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, semakin mendapat dukungan positif dari berbagai pihak. Dukungan terbaru datang dari Keuskupan Larantuka dan pihak perbankan.
Keuskupan Larantuka melalui perjanjian hibah barang telah menghibahkan tanah seluas 300 m² di Desa Hadakewa kepada Pemerintah Kabupaten Lembata. Penandatanganan perjanjian hibah dilakukan oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, bersama Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, di Istana Keuskupan Larantuka, Selasa, (17/12/24).
Di hari yang sama, dukungan juga datang dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Cabang Maumere yang memberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 100 juta untuk mendukung pembangunan rumah situs 7 Maret. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Pimpinan Cabang BNI Maumere, I Gede Widiartha, kepada Penjabat Bupati Lembata di Rumah Resto Batu Hiu, Larantuka Kabupaten Flores Timur.
Bantuan dari BNI ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, yang bertujuan untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan serta memberikan manfaat bagi masyarakat. I Gede Widiartha mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian BNI terhadap masyarakat Lembata, khususnya terkait kerinduan untuk memiliki rumah situs yang menjadi simbol perjuangan daerah.
“Bantuan ini diharapkan dapat menjadi simbol bahwa Bupati Paskalis Ola Tapo Bali mampu menginisiasi proyek yang belum terwujud sebelumnya, dan bisa dijalankan dengan baik selama masa jabatannya,” ujar Gede.
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh BNI. Ia menjelaskan bahwa pembangunan rumah situs ini bertujuan untuk mengenang perjuangan rakyat Lembata, khususnya peristiwa bersejarah pada 7 Maret 1954. Saat itu, pernyataan sikap masyarakat Lembata digelorakan, namun tidak ada jejak sejarah yang jelas, selain foto-foto dan dokumen.
“Dengan adanya rumah situs ini, kami berharap dapat memberikan tempat untuk menyimpan prasasti dan foto para tokoh pejuang. Ini juga menjadi pusat literasi sejarah bagi generasi muda Lembata, agar semangat Taan Tou—satu tekad, satu semangat, dan satu perjuangan untuk membangun Lembata—terus hidup,” ungkap Bupati Paskalis.
Membangun rumah situs di lokasi yang telah dihibahkan oleh Uskup Larantuka menjadi langkah nyata untuk mengenang sejarah dan memperkuat semangat kebersamaan bagi masyarakat Lembata. Pihak Pemda Lembata berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan ini dengan serius hingga tuntas, sesuai dengan harapan masyarakat.
Hadir dalam penyerahan bantuan, Pimpinan Cabang BNI Maumere, I Gede Widiartha, bersama Pimpinan Cabang Unit Larantuka, perwakilan BNI Cabang Unit Lewoleba, serta Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lembata, Lukman Suksin.