LEMBATA, - Pengadilan Negeri Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menjatuhkan hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan terhadap RA, tersangka kasus kosmetik ilegal. Keputusan ini diumumkan dalam sidang putusan yang digelar pada hari ini, Selasa, 26 November 2024.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Lembata, Risal Hidayat, SH, dalam siaran pers yang diterima media, menjelaskan bahwa RA telah ditetapkan sebagai tersangka Tindak Pidana Kesehatan yang terkait dengan peredaran kosmetik ilegal pada 9 Oktober 2024 lalu.
"Pada hari ini, Pengadilan Negeri Lembata telah melaksanakan sidang putusan terhadap RA dalam perkara nomor 39/Pid.Sus/2024/PN Lbt yang berkaitan dengan tindak pidana kesehatan," ujar Risal.
Dalam amar putusannya, majelis hakim menyatakan bahwa RA terbukti bersalah melanggar Pasal 435 Jo. Pasal 138 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, RA dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan. Selain itu, barang bukti berupa 25 jenis kosmetik dengan total 273 buah yang tidak terdaftar resmi dimusnahkan.
"Selain hukuman penjara, terdakwa juga dibebani biaya perkara sebesar Rp 2.000," jelas Risal.
Risal menambahkan bahwa terhadap putusan tersebut, baik terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum masih memiliki hak untuk mengajukan upaya hukum.
"Penasehat Hukum dan Jaksa Penuntut Umum menyatakan pikir-pikir," tutupnya.
Dengan keputusan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah peredaran produk kosmetik ilegal yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.