Lembata – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Lembata kembali menjadi perhatian serius. Kondisi ini, terutama kelangkaan BBM bersubsidi, terus terjadi dan seolah menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Banyak pihak menganggap ini sebagai warisan dari kepemimpinan sebelumnya yang terus berlanjut hingga masa kepemimpinan saat ini yang dipimpin oleh Bupati Petrus dan Wakil Bupati Muhamad.
Terkait kelangkaan tersebut, Lembaga Bantuan Hukum dan Studi Kebijakan Publik (LBH SIKAP) Kabupaten Lembata angkat bicara. Melalui Wakil Ketua Bidang Advokasi LBH SIKAP, Adrianus Sosimus Laba, S.H, atau yang akrab disapa Bung Arso, lembaga ini menyarankan Pemerintah Daerah (Pemda) Lembata untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya. LBH SIKAP mengimbau agar Pemda ikut mengawasi proses distribusi kuota BBM bersubsidi dari PT Pertamina Maumere ke tangki SPBU yang ada di Lembata.
"Hal ini penting, karena kami menduga ada indikasi bahwa kuota BBM bersubsidi yang seharusnya diterima oleh masyarakat Lembata tidak habis didrop ke Kabupaten Lembata," ungkap Arso. Ia menambahkan, pihaknya menduga ada bagian dari jatah BBM bersubsidi yang tidak sampai sepenuhnya ke Lembata, yang menyebabkan kelangkaan terus terjadi.
Senada dengan pernyataan Arso, Direktur LBH SIKAP Lembata, Jupri Lamablawa, juga menyoroti persoalan ini. Menurut Lamablawa, masalah kelangkaan BBM sangat fundamental, karena langsung berhubungan dengan kehidupan ekonomi masyarakat. "Kelangkaan BBM ini seharusnya sudah bisa diatasi, namun nyatanya masalah ini masih berlanjut. Kami berharap Bapak Kanis dan Bapak Nasir dapat menyelesaikan persoalan yang sudah menjadi penyakit warisan ini," tegas Jupri.
LBH SIKAP menyarankan agar Bupati dan Wakil Bupati Lembata berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk bersama-sama mencari solusi. "Kami rasa salah satu solusi yang bisa diambil adalah memastikan bahwa seluruh kuota BBM bersubsidi yang menjadi hak masyarakat Lembata sampai ke daerah ini tanpa ada yang tersisa atau 'netes' di tengah jalan," ujar Lamablawa.
Lebih lanjut, Jupri mengungkapkan optimisme terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lembata. "Kami masih sangat optimis bahwa duet Kanis-Nasir memiliki jurus jitu untuk mengatasi masalah BBM yang sudah menahun ini. Kami yakin, dengan tangan dingin mereka, masalah kelangkaan BBM di Lembata akan bisa teratasi dengan solusi yang permanen," tutup Jupri.
Dengan berbagai pihak yang terus mendorong pemecahan masalah ini, diharapkan kelangkaan BBM di Lembata dapat segera diselesaikan demi kesejahteraan masyarakat setempat. ***