Dari pojok nusantara untuk Indonesia

Logo Banggainesia
Local Edition | | Todays News


Klarifikasi RSUD terkait Meninggalnya Regina Pasca Operasi SC

Pasca kematian Regina Wetan, pihak RSUD telah melakukan audit medis internal melalui RMP (Review Maternal Perinatologi), yang telah dijadwalkan pada hari Kamis, setelah kejadian tersebut.

Paul Matarau
Senin, 10 Maret 2025 | 21:35:30 WIB
Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yosep Freinademetz Paun

Lewoleba - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba akhirnya memberikan klarifikasi terkait meninggalnya Regina Wetan (31), warga Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. Regina meninggal dunia setelah menjalani operasi Operasi Caesar (SC) di RSUD Lewoleba pada Rabu, 5 Maret 2025.


Kasus ini sempat menarik perhatian publik karena diduga adanya kesalahan dalam penanganan medis oleh pihak rumah sakit. Menyikapi hal tersebut, Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Freinademetz Paun, memberikan penjelasan kepada media pada Senin, 10 Maret 2025, mengenai kronologi kejadian yang mengakibatkan kematian Regina Wetan, salah satu pasien yang dirawat di ruangan kebidanan. 


Pasca kematian Regina Wetan, pihak RSUD telah melakukan audit medis internal melalui RMP (Review Maternal Perinatologi), yang telah dijadwalkan pada hari Kamis, setelah kejadian tersebut.


"Sudah kami jadwalkan dari hari Kamis bahwa hari Senin (10/3/2025) akan dilakukan RMP. Audit medis internal dimulai pukul 09:00 - 14:00 WITA  siang tadi," ujar Yoseph.


Hasil dari RMP ini, menurut Yoseph, rencananya akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata untuk proses lebih lanjut terkait persoalan yang terjadi.


"Biasanya Dinas Kesehatan Kabupaten akan bersurat ke Dinas Kesehatan Provinsi untuk meminta tenaga ahli guna melakukan audit eksternal," tuturnya.


**Rekam Perawatan Pasien**


Regina Wetan menjalani perawatan di RSUD Lewoleba sejak 3 Maret 2025. Pada 5 Maret 2025, dilakukan USG oleh dokter yang menunjukkan bahwa denyut jantung janin melambat. Akibatnya, tindakan operasi SC pun diambil dan berlangsung dengan baik. Setelah operasi, pasien dipindahkan ke ruangan kebidanan pada pukul 15:00 WITA dalam kondisi umum dan vital yang stabil.


Namun, pada pukul 21:15 WITA, bidan yang memeriksa pasien melaporkan bahwa Regina sadar penuh namun merasakan nyeri pada perut pasca operasi. Bidan kemudian menyampaikan bahwa pasien akan diberikan obat anti-pendarahan, yakni asam traneksamat (Tranexamic Acid). Sebelum menyuntikkan obat tersebut, bidan telah melakukan pemeriksaan ganda dengan rekan bidan lainnya.


Bidan kemudian menyuntikkan 500 mg/5 cc obat tersebut, namun baru memasukkan obat sekitar 2 cc, pasien langsung merasa mual dan perutnya terasa tidak enak, sehingga bidan menghentikan pemberian obat. Setelah itu, kondisi pasien mulai melemah. Bidan segera menghubungi dokter jaga dan segera dilakukan penanganan medis, termasuk resusitasi jantung paru (RJP), yang ditemani dokter OBGYN dan dokter anestesi. 


Meskipun sudah dilakukan tindakan sesuai SOP, kondisi pasien semakin memburuk, dan pada pukul 22:58 WITA, pasien dinyatakan meninggal dunia. Kematian diduga disebabkan penyumbatan arteri paru-paru oleh gumpalan darah (Emboli) dan Kardiomiopati pasca melahirkan.


Direktur RSUD Lewoleba, drg. Yoseph Paun, juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Regina Wetan.


"Kami turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga. Kami akan terus mendalami kasus ini dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan setiap prosedur sudah dilakukan dengan tepat," tutup Yoseph.




Bagikan

Berita Terkini

Program MBG di Lembata Menuai Keluhan, Jhon Batafor Minta Batalkan

Bagi Jhon, meskipun program makan gratis ini diperlukan, namun saat ini yang lebih mendesak adalah peningkatan kualita

| Senin, 10 Maret 2025
Bupati Lembata Tetapkan Jam Kerja ASN Selama Bulan Ramadhan

Surat Edaran yang ditujukan kepada seluruh ASN di lingkup Pemkab Lembata tersebut, ditandatangani langsung oleh Bupati K

| Selasa, 11 Maret 2025
Kelangkaan BBM di Lembata, Ditanggapi Serius oleh Bupati dan Wakil Bupati

Pemerintah daerah berencana untuk memanggil pengelola tiga SPBU yang ada di Kota Lewoleba. Langkah ini diambil untuk men

| Senin, 10 Maret 2025
Kaum Dhuafa di Desa Waijarang dapat Parsel dan Takjil dari Julie Laiskodat

Julie Sutrisno Laiskodat melalui DPD NasDem Lembata akan menyalurkan sebanyak 600 parsel yang disebarkan ke beberapa des

| Minggu, 09 Maret 2025
Diduga Akibat Buruknya Pola Penanganan, Pasien RSUD di Lembata Meninggal Dunia

Pada tanggal 5 Maret, pukul 10 pagi, dilakukan USG terakhir dan dokter mengatakan bahwa kondisi jantung bayi melemah, se

| Minggu, 09 Maret 2025
Wabup Nasir Ingatkan Pesan Natal dan Ramadhan Bagi ASN

Ada pesan Natal yang mengatakan 'Kembalilah ke Betlehem', dan ada juga pesan Ramadhan bahwa 10 hari pertama Allah akan

| Sabtu, 08 Maret 2025
Peringati Statement 7 Maret, Pemda Lembata Gelar Bakti Sosial

Salah satu lokasi yang menjadi titik fokus adalah Pasar Pada, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan. Di sana, Bu

| Sabtu, 08 Maret 2025
Mewujudkan Lembata yang Maju dan Lestari, Bupati Kanis Sampaikan Program Prioritas Pada DPRD

Semua program ini akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lembata.

| Kamis, 06 Maret 2025
100 Hari Kerja Bupati Lembata Fokus Sukseskan Program NTT

Dalam kesempatan tersebut, mereka mengungkapkan berbagai langkah terobosan untuk menyukseskan Program 100 hari kerja, kh

| Rabu, 05 Maret 2025
Adat Lamaholot Warnai Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Lembata

Suasana haru menyelimuti pelabuhan saat kedua pemimpin daerah tersebut disambut secara adat oleh masyarakat dengan upaca

| Selasa, 04 Maret 2025
Indeks Berita

Poling

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan

TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Copyright © 2025 PojokNesia
Allright Reserved
CONTACT US Lewoleba
Lembata, Nusa Tenggara Timur
Telp: +6281353967028
POJOKNESIA
Viewers Now: 12